Yusuf Arimatea

Sukacita Pagi ~ Edisi 15 April 2020 Lukas 23:50-56A Syalom jemaat yang saya kasihi dalam Tuhan Yesus Kristus! Jumpa lagi dalam renunga...

Sukacita Pagi ~ Edisi 15 April 2020
Lukas 23:50-56A


Syalom jemaat yang saya kasihi dalam Tuhan Yesus Kristus! Jumpa lagi dalam renungan pagi hari ini.

Yusuf Arimatea, orang pertama yang mengabdikan harta bendanya kepada Yesus Kristus setelah kematian-Nya. Ialah orang pertama yang berinisiatif memberikan yang terbaik buat Tuhan.

Ia memberanikan diri menghadap Pontius Pilatus, meminta mayat Yesus yang tergantung di atas kayu salib, agar dapat dimakamkan. Setelah mendapatkan izin, Yusuf pergi membeli kain lenan yang putih bersih, kemudian menurunkan mayat Yesus dari kayu salib.

Yusuf Arimate, merupakan anggota Majelis Besar; Majelis yang bermufakat untuk menyalibkan Yesus.

Pergumulannya untuk menurunkan mayat Yesus dan menguburkannya secara layak, merupakan hal yang sangat riskan. Dia bukan saja mempertaruhkan jabatan, penilaian orang, bahkan nyawa pun jadi taruhannya.

Namun Yusuf memilih untuk tetap memberanikan diri, menghadap Pilatus dan menguburkan Yesus. Yesus dikuburkan di tanah milik Yusuf ini. Tanahnya berupa suatu taman yang di dalamnya terdapat suatu kubur baru yang belum pernah dipakai untuk memakamkan orang.

Yusuf dari Arimatea, termasuk orang beriman yang berani ambil resiko. Perhatikan apa yang ia lakukan. Ia mengurus segala sesuatu agar Yesus menerima penguburan yang layak.

Dipandang dari keseluruhan kisah, peran Yusuf dari Arimatea tampak kecil dan sederhana. Namun bandingkanlah sikapnya dengan murid-murid lain yang justru bersembunyi karena takut disangkutpautkan dengan Yesus.

Iman membuat Yusuf Arimatea berani memberi hartanya dengan mengambil resiko dalam bertindak, dalam rasa hormat dan pengabdian penuh. Apabila iman, dan kasih, serta hormat kita kepada Yesus membuat kita harus mempertaruhkan nama baik, harga diri, jabatan, bahkan nyawa kita, beranikah kita mengambil sikap seperti murid Yesus yang satu ini: Yusuf Arimatea?

~ Pdt. Raymond Latupeirissa


You Might Also Like

0 komentar

Lokasi