1 tawarikh
renungan jemaat
BEKERJA DALAM KEKUDUSAN
09.45.00
1 Tawarikh 21:1-13
Kehidupan Raja Daud menggambarkan kedua aspek dosa ini. Nafsunya terhadap Batsyeba membuatnya melakukan perzinahan dan pembunuhan (2 Sam. 11,12; Maz. 32:5), sehingga menyebabkan pen-deritaan yang hebat bagi hidupnya sendiri serta celaan terhadap bangsa Israel.
Kemudian, di usia senjanya, ia takluk kepada godaan Setan untuk mengadakan sensus (1 Taw. 21:1-6). Tindakan yang tampaknya tidak mengandung dosa apa pun ini ternyata telah membuat Allah berduka (ay. 7-8), karena Daud menyombongkan kekuatan militernya. Ia jelas-jelas telah menyeleweng dari ketaatan total kepada Allah yang secara ajaib sudah kerap kali menyelamatkan dirinya, untuk kemudian memercayai kekuasaan dan kekuatan dirinya sendiri.
Dari luar, mungkin bagi orang lain se-pertinya kita memenangkan peperangan melawan dosa. Namun, kita harus senan-tiasa waspada terhadap dosa roh, khususnya kesombongan. Dosa ini bisa menyebabkan kita tersandung dan jatuh, bahkan di akhir perjalanan hidup.
Rasul Paulus mengatakan bahwa kita harus "menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani" (2 Kor. 7:1). Meski orang lain melihat hidup kita penuh kesucian, tetapi kita tidak bisa hidup dengan sikap yang membuat Tuhan berduka.
=========================
Sumber: Sabda
0 komentar