Rut 1:7-18

Naomi memberi kebebasan kepada dua menantunya untuk kembali kepada keluarganya masing-masing. Dalam budaya yang umum pada waktu itu, perempuan yang menikah menjadi hak suaminya, sehingga bisa dikatakan kalau kedua menantu Naomi telah menjadi ‘orang Israel’. Jika anaknya meninggal, sang isteri ‘diberikan’ kepada adik laki-lakinya demi meneruskan keturunan. Tetapi dalam kasus Naomi, ia tidak lagi memiliki anak laki yang dapat diberikan sebagai ganti Mahlon dan Kilyon.

Orpa memandang bahwa ia sudah “pernah” menjadi bangsa Israel. Ia taat kepada keputusannya, tetapi demi melanjutkan hidup di usia yang mungkin masih muda, Orpa memilih kembali ke suku aslinya.

Rut memilih sebaliknya. Ia memilih taat sampai mati menjadi ‘orang Israel’, dan ikut kembali ke Israel bersama Naomi. Dr. FL Bakker (dalam Sejarah Kerajaan Allah 1) menulis, “Rut lain sekali dari Orpa. Ia tidak mau pulang lagi ke negerinya dan kepada dewanya, karena negeri itu bukan lagi negerinya, dan dewanya itu bukan lagi dewanya; Tuhanlah kini jadi Allahnya; Rut telah mengenal Tuhan dan akan menyembah Dia....”

Sikap Rut serupa dengan orang Kristen yang mengambil keputusan meninggalkan hidup lamanya, dan berbalik mengikut Tuhan. Sikap untuk tetap setia sekalipun (secara dunia) ada tawaran realistis untuk diambil.